Nabi Shaleh bin Ubaid bin ‘Ashif dari keturunan Sam bin
Nuh. Dianggarkan Baginda Baginda hidup pada tahun 2150-2080 SM dan diangkat
menjadi nabi pada tahun 2100 SM. Baginda
ditugaskan berdakwah kepada Kaum Tsamud yang tinggal di Al-Hijir. Nama
Baginda disebutkan sebanyak 9 kali di
dalam Al-Quran dan wafat di Madain Shalih, Makkah.
Tsamud adalah nama suatu suku yang oleh sementara ahli
sejarah dimasukkan bagian dari bangsa Arab dan ada pula yang menggolongkan
mereka ke dalam bangsa Yahudi. Mereka bertempat tinggal di suatu dataran
bernama " Alhijir " terletak antara Hijaz dan Syam yang dahulunya
termasuk jajahan dan dikuasai suku Aad yang telah habis binasa disapu angin
taufan yang di kirim oleh Allah sebagai pembalasan atas pembangkangan dan
pengingkaran mereka terhadap dakwah dan risalah Nabi Hud A.S.
Kemakmuran dan kemewahan hidup serta kekayaan alam yang
dahulu dimiliki dan dinikmati oleh kaum Aad telah diwarisi oleh kaum
Tsamud.Tanah-tanah yang subur yang memberikan hasil berlimpah ruah,
binatang-binatang perahan dan lemak yang berkembang biak, kebun-kebun bunga yag
indah-indah, bangunan rumah-rumah yang didirikan di atas tanah yang datar dan
dipahatnya dari gunung.Semuanya itu menjadikan mereka hidup tenteram ,sejahtera
dan bahgia, merasa aman dari segala gangguan alamiah dan bahawa kemewahan hidup
mereka akan kekal bagi mereka dan anak keturunan mereka.
Kaum Tsamud tidak mengenal Tuhan. Tuhan Mereka adalah
berhala-berhala yang mereka sembah dan puja, kepadanya mrk berqurban, tempat
mrk minta perlindungan dari segala bala dan musibah dan mengharapkan kebaikan
serta kebahagiaan.Mrk tidak dpt melihat atau memikirkan lebih jauh dan apa yang
dpt mrk jangkau dengan pancaindera.
Nabi Saleh Berdakwah Kepada Kaum Tsamud
Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang tidak akan
membiarkan hamba-hamba_Nya berada dalam kegelapan terus-menerus tanpa diutusnya
nabi pesuruh disisi-Nya untuk memberi penerangan dan memimpin mrk keluar dari
jalan yang sesat ke jalan yang benar. Demikian pula Allah tidak akan menurunkan
azab dan seksaan kepada suatu umat sebelum mrk diperingatkan dan diberi
petunjukkan oleh-Nya dengan perantara seorang yang dipilih untuk menjadi utusan
dan rasul-Nya. Sunnatullah ini berlaku pula kepada kaum Tsamud, yang kepada mrk
telah diutuskan Nabi Saleh seorang yang telah dipilih-Nya dari suku mrk
sendiri, dari keluarga yang terpandang dan dihormati oleh kaumnya, terkenal
tangkas, cerdik pandai, rendah hati dan ramah-tamah dalam pergaulan.
Dikenalkan mrk oleh Nabi Saleh kepada Tuhan yang sepatut
mrk sembah, Tuhan Allah Yang Maha Esa, yang telah mencipta mrk, menciptakan
alam sekitar mrk, menciptakan tanah-tanah yang subur yang menghasilkan bhn-bhn
keperluan hidup mrk, mencipta binatang-binatang yang memberi manfaat dan
berguna bagi mrk dan dengan demikian memberi kepada mrk kenikmatan dan kemewahan
hidup dan kebahagiaan lahir dan batin.Tuhan Yang Esa itulah yang harus mrk
sembah dan bukan patung-patung yang mrk pahat sendiri dari batu-batu gunung
yang tidak berkuasa memberi sesuatu kepada mrk atau melindungi mrk dari
ketakutan dan bahaya.
Nabi Saleh memperingatkan mrk bahwa ia adlah seorang drp
mrk, terjalin antara dirinya dan mereka ikatan keluarga dan darah. Mrk adalah
kaumnya dan sanak keluarganya dan dia adalah seketurunan dan sesuku dengan
mrk.Ia mengharapkan kebaikan dan kebajikan bagi mrk dan sesekali tidak akan
menjerumuskan mrk ke dalam hal-hal yang akan membawa kerugian, kesengsaraan dan
kebinasaan bagi mrk. Ia menerangkan kepada mrk bahwa ianya adalah pesuruh dan
utusan Allah, dan apa yang diajarkan dan didakwahkan kepada mrk adalah amanat
Allah yang harus dia sampaikan kepada mrk untuk kebaikan mrk semasa hidup mrk
dan sesudah mrk mati di akhirat kelak. Ia mengharapkan kaumnya mempertimbangkan
dan memikirkan sungguh-sungguh apa yang ia serukan dan anjurkan dan agar mrk
segera meninggalkan persembahan kepada berhala-berhala itu dan percaya beriman
kepada Allah Yang Maha Esa seraya bertaubat dan mohon ampun kepada-Nya atas
dosa dan perbuatan syirik yang selama ini telah mrk lakukan.Allah maha dekat
kepada mrk mendengarkan doa mrk dan memberi ampun kepada yang salah bila
dimintanya.
Terperanjatlah kaum Saleh mendengar seruan dan dakwahnya
yang bagi mrk merupakan hal yang baru yang tidak diduga akan datang dari
saudara atau anak mrk sendiri.Maka serentak ditolaklah ajakan Nabi Saleh itu
seraya berkata mereka kepadanya:"Wahai Saleh! Kami mengenalmu seorang yang
pandai, tangkas dan cerdas, fikiranmu tajam dan pendapat serta semua
pertimbangan mu selalu tepat. Pada dirimu kami melihat tanda-tanda kebajikan
dan sifat-sifat yang terpuji. Kami mengharapkan dari engkau sebetulnya untuk
memimpinkami menyelesaikan hal-hal yang rumit yang kami hadapi, memberi
petunjuk dalam soal-soal yang gelap bagi kami dan menjadi ikutan dan
kepercayaan kami di kala kami menghadapi krisis dan kesusahan.Akan tetapi segala
harapan itu menjadi meleset dan kepercayaan kami kepadamu tergelincir hari ini
dengan tingkah lakumu dan tindak tandukmu yang menyalahi adat-istiadat dan
tatacara hidup kami. Apakah yang engkau serukan kepada kami? Enkau menghendaki
agar kami meninggalkan persembahan kami dan nenek moyang kami, persembahan dan
agama yang telah menjadi darah daging kami menjadi sebahagian hidup kami sejak
kami dilahirkan dan tetap menjadi pegangan untuk selama-lamanya.Kami sesekali
tidak akan meninggalkannya karena seruanmu dan kami tidak akan mengikutimu yang
sesat itu. Kami tidak mempercayai cakap-cakap kosongmu bahkan meragukan
kenabianmu. Kami tidak akan mendurhakai nenek moyang kami dengan meninggalkan
persembahan mrk dan mengikuti jejakmu."
Nabi Saleh memperingatkan mereka agar jangan menentangnya
dan agar mengikuti ajakannya beriman kepada Allah yang telah mengurniai mrk
rezeki yang luas dan penghidupan yang sejahtera. Diceritakan kepada mrk kisah
kaum-kaum yang mendapat seksa dan azab dari Allah karena menentang rasul-Nya
dan mendustakan risalah-Nya. Hal yang serupa itu dpt terjadi di atas mrk jika
mrk tidak mahu menerima dakwahnya dan mendengar nasihatnya, yang diberikannya
secara ikhlas dan jujur sebagai seorang anggota dari keluarga besar mrk dan
yang tidak mengharapkan atau menuntut upah drp mrk atas usahanya itu. Ia hanya
menyampaikan amanat Allah yang ditugaskan kepadanya dan Allahlah yang akan
memberinya upah dan ganjaran untuk usahanya memberi pimpinan dan tuntutan
kepada mrk.
Sekelompok kecil dari kaum Tsamud yang kebanyakkannya
terdiri dari orang-orang yang kedudukan sosial lemah menerima dakwah Nabi Saleh
dan beriman kepadanya sedangkan sebahagian yang terbesar terutamanya mrk yang
tergolong orang-orang kaya dan berkedudukan tetap berkeras kepala dan
menyombongkan diri menolak ajakan Nabi Saleh dan mengingkari kenabiannya dan
berkata kepadanya:" Wahai Saleh! Kami kira bahwa engkau telah kerasukan
syaitan dan terkena sihir.Engkau telah menjadi sinting dan menderita sakit
gila. Akalmu sudah berubah dan fikiranmu sudah kacau sehingga engkau dengan
tidak sedar telah mengeluarkan kata-kata ucapan yang tidak masuk akal dan
mungkin engkau sendiri tidak memahaminya. Engkau mengaku bahwa engkau telah
diutuskan oleh Tuhanmu sebagai nabi dan rasul-Nya. Apakah kelebihanmu drp kami
semua sehingga engkau dipilih menjadi rasul, padahal ada orang-orang di antara
kami yang lebih patut dan lebih cekap untuk menjadi nabi atau rasul drp engkau.
Tujuanmu dengan bercakap kosong dan kata-katamu hanyalah untuk mengejar
kedudukan dan ingin diangkat menjadi kepala dan pemimpin bagi kaummu.Jika
engkau merasa bahwa engkau sihat badan dan sihat fikiran dan mengaku bahwa
engkau tidak mempunyai arah dan tujuan yang terselubung dalam dakwahmu itu maka
hentikanlah usahamu menyiarkan agama barumu dengan mencerca persembahan kami
dan nenek moyangmu sendiri.Kami tidak akan mengikuti jalanmu dan meninggalkan
jalan yang telah ditempuh oleh orang-orang tua kami lebih dahulu.
Nabi Saleh menjawab: " Aku telah berulang-ulang
mengatakan kepadamu bahwa aku tidak mengharapkan sesuatu apapun drpmu sebagai
imbalan atas usahaku memberi tuntunandan penerangan kepada kamu. Aku tidak
mengharapkan upah atau mendambakan pangkat dan kedudukan bagi usahaku ini yang
aku lakukan semata-mata atas perintah Allah dan drp-Nya kelak aku harapkan
balasan dan ganjaran untuk itu. Dan bagaimana aku dapat mengikutimu dan
menterlantarkan tugas dan amanat Tuhan kepadaku, padahal aku talah memperoleh
bukti-bukti yang nyata atas kebenaran dakwahku.Jgnlah sesekali kamu harapkan
bahawa aku akan melanggar perintah Tuhanku dan melalaikan kewajibanku
kepada-Nya hanya semata-mata untuk melanjutkan persembahan nenek moyang kami
yang bathil itu. Siapakah yang akan melindungiku dari murka dan azab Tuhan jika
aku berbuat demikian? Sesungguhnya kamu hanya akan merugikan dan membinasakan
aku dengan seruanmu itu."
Setelah gagal dan berhasil menghentikan usaha dakwah Nabi
Saleh dan dilihatnya ia bahkan makin giat menarik orang-orang mengikutinya dan
berpihak kepadanya para pemimpin dan pemuka kaum Tsamud berusaha hendak
membendung arus dakwahnya yang makin lama makin mendpt perhatian terutama dari
kalangan bawahan menengah dalam masyarakat. Mrk menentang Nabi Saleh dan untuk
membuktikan kebenaran kenabiannya dengan suatu bukti mukjizat dalam bentuk
benda atau kejadian luar biasa yang berada di luar kekuasaan manusia.
Allah Memberi Mukjizat Kepada Nabi Saleh A.S.
Nabi Saleh sedar bahawa tentangan kaumnya yang menuntut
bukti drpnya berupa mukjizat itu adalah bertujuan hendak menghilangkan
pengaruhnya dan mengikis habis kewibawaannya di mata kaumnya terutama para
pengikutnya bila ia gagal memenuhi tentangan dan tuntutan mrk. Nabi Saleh
membalas tentangan mrk dengan menuntut janji dengan mrk bila ia berhasil
mendatangkan mukjizat yang mrk minta bahwa mrk akan meninggalkan agama dan
persembahan mrk dan akan mengikuti Nabi Saleh dan beriman kepadanya.
Sesuai dengan permintaan dan petunjuk pemuka-pemuka kaum
Tsamud berdoalah Nabi Saleh memohon kepada Allah agar memberinya suatu mukjizat
untuk membuktikan kebenaran risalahnya dan sekaligus mematahkan perlawanan dan
tentangan kaumnya yang masih berkeras kepala itu. Ia memohon dari Allah dengan
kekuasaan-Nya menciptakan seekor unta betina dikeluarkannya dari perut sebuah
batu karang besar yang terdpt di sisi sebuah bukit yang mereka tunjuk.
Maka sejurus kemudian dengan izin Allah Yang Maha Kuasa
lagi Maha Pencipta terbelahlah batu karang yang ditunjuk itu dan keluar dari
perutnya seekor unta betina.
Dengan menunjuk kepada binatang yang baru keluar dari
perut batu besar itu berkatalah Nabi Saleh kepada mrk:" Inilah dia unta
Allah, janganlah kamu ganggu dan biarkanlah ia mencari makanannya sendiri di
atas bumi Allah ia mempunyai giliran untuk mendptkan air minum dan kamu mempunyai
giliran untuk mendptkan minum bagimu dan bagi ternakanmu juga dan ketahuilah
bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya bila kamu sampai mengganggu binatang
ini."
Kemudian berkeliaranlah unta di ladang-ladang memakan
rumput sesuka hatinya tanpa mendpt gangguan. Dan ketika giliran minumnya tiba
pergilah unta itu ke sebuah perigi yyang diberi nama perigi unta dan minumlah
sepuas hatinya. Dan pada hari-hari giliran unta Nabi Saleh itu datang minum
tiada seekor binatang lain berani menghampirinya, hal mana menimbulkan rasa
tidak senang pada pemilik-pemilik binatang itu yang makin hari makin merasakan
bahwa adanya unta Nabi Saleh di tengah-tengah mereka itu merupakan gangguan
laksana duri yang melintang di dalam kerongkong.
Dengan berhasilnya Nabi Saleh mendtgkan mukjizat yang mrk
tuntut gagallah para pemuka kaum Tsamud dalam usahanya untuk menjatuhkan
kehormatan dan menghilangkan pegaruh Nabi Saleh bahkan sebaliknya telah
menambah tebal kepercayaan para pengikutnya dan menghilang banyak keraguan dari
kaumnya. Maka dihasutlah oleh mrk pemilik-pemilik ternakan yang merasa jengkel
dan tidak senang dengan adanya unta Nabi Saleh yang merajalela di ladang dan
kebun-kebun mrk serta ditakuti oleh binatang-binatang peliharaannya.
Unta Nabi Saleh Dibunuh
Persekongkolan diadakan oleh orang-orang dari kaum Tsamud
untuk mengatur rancangan pembunuhan unta Nabi Saleh. Dan selagi orang masih
dibayangi oleh rasa takut dari azab yang diancam oleh Nabi Saleh bila untanya
diganggu di samping adanya dorongan keinginan yang kuat untuk melenyapkan
binatang itu dari atas bumi mrk, muncullah tiba-tiba seorang janda bangsawan
yang kaya raya menawarkan akan menyerah dirinya kepada siapa yang dpt membunuh
unta Saleh. Di samping janda itu ada seorang wanita lain yang mempunyai
beberapa puteri cantik-cantik menawarkan akan menghadiahkan salah seorang dari
puteri-puterinya kepada orang yang berhasil membunuh unta itu.
Dua macam hadiah yyang menggiurkan dari kedua wanita itu
di samping hasutan para pemuka Tsamud mengundang dua orang lelaki bernama Mushadda'
bin Muharrij dan Gudar bin Salif berkemas-kemas akan melakukan pembunuhan bagi
meraih hadiah yang dijanjikan di samping sanjungan dan pujian yang akan
diterimanya dari para kafir suku Tsamud bila unta Nabi Saleh telah mati
dibunuh.
Dengan bantuan tujuh orang lelaki lagi bersembunyilah
kumpulan itu di suatu tempat di mana biasanya di lalui oleh unta dalam
perjalanannya ke perigi tempat ianya minum. Dan begitu unta-unta yang tidak
berdosa itu lalu segeralah dipanah betisnya oleh Musadda' yang disusul oleh
Gudar dengan menikamkan pedangnya di perutnya.
Dengan perasaan megah dan bangga pergilah para pembunuh
unta itu ke ibu kota menyampaikan berita matinya unta Nabi Saleh yang mendpt
sambutan sorak-sorai dan teriakan gembira dari pihak musyrikin seakan-akan mrk
kembali dari medan perang dengan membawa kemenangan yang gilang gemilang.
Berkata mrk kepada Nabi Saleh:" Wahai Saleh! Untamu
telah amti dibunuh, cubalah datangkan akan apa yang engkau katakan dulu akan
ancamannya bila unta itu diganggu, jika engkau betul-betul termasuk orang-orang
yang terlalu benar dalam kata-katanya."
Nabi Saleh menjawab:" Aku telah peringatkan kamu,
bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya atas kamu jika kamu mengganggu unta itu.
Maka dengan terbunuhnya unta itu maka tunggulah engkau akan tibanya masa azab
yang Allah talah janjikan dan telah aku sampaikan kepada kamu.Kamu telah
menentang Allah dan terimalah kelak akibat tentanganmu kepada-Nya.Janji Allah
tidak akan meleset .Kamu boleh bersuka ria dan bersenang-senang selama tiga
hari ini kemudian terimalah ganjaranmu yang setimpal pada hari keempat. Demikianlah
kehendak Allah dan taqdir-Nya yang tidak dpt ditunda atau dihalang."
Ada kemungkinan menurut sementara ahli tafsir bahwa Allah
melalui rasul-Nya Nabi Saleh memberi waktu tiga hari itu untuk memberi
kesempatan, kalau-kalau mrk sedar akan dosanya dan bertaubat minta ampun serta
beriman kepada Nabi Saleh kepada risalahnya.
Akan tetapi dalam kenyataannya tempoh tiga hari itu
bahkan menjadi bahan ejekan kepada Nabi Saleh yang ditentangnya untuk
mempercepat datangnya azab itu dan tidak usah ditangguhkan tiga hari lagi.
Turunnya Azab Allah Yang Dijanjikan
Nabi Saleh memberitahu kaumnya bahwa azab Allah yang akan
menimpa di atas mrk akan didahului dengan tanda-tanda, iaitu pada hari pertama
bila mrk terbangun dari tidurnya akan menemui wajah mrk menjadi kuning dan
berubah menjadi merah pada hari kedua dan hitam pada hari ketiga dan pada hari
keempat turunlah azab Allah yang pedih.
Mendengar ancaman azab yang diberitahukan oleh Nabi Saleh
kepada kaumnya kelompok sembilan orang ialah kelompok pembunuh unta merancang
pembunuhan atas diri Nabu Saleh mendahului tibanya azab yang diancamkan itu.Mrk
mengadakan pertemuan rahsia dan bersumpah bersama akan melaksanakan rancangan
pembunuhan itu di waktu malam, di saat orang masih tidur nyenyak untuk
menghindari tuntutan balas darah oleh keluarga Nabi Saleh, jika diketahui
identiti mrk sebagai pembunuhnya. Rancangan mrk ini dirahsiakan sehingga tidak
diketahui dan didengar oleh siapa pun kecuali kesembilan orang itu sendiri.
Ketika mrk datang ke tempat Nabi Saleh bagi melaksanakan
rancangan jahatnya di malam yang gelap-gulita dan sunyi-senyap berjatuhanlah di
atas kepala mereka batu-batu besar yang tidak diketahui dari arah mana
datangnya dan yang seketika merebahkan mrk di atas tanah dalam keadaan tidak
bernyawa lagi. Demikianlah Allah telah melindingi rasul-Nya dari perbuatan
jahat hamba-hamba-Nya yang kafir.
Satu hari sebelum hari turunnya azab yang telah
ditentukan itu, dengan izin Allah berangkatlah Nabi Saleh bersama para mukminin
pengikutnya menuju Ramlah, sebuah tempat di Palestin, meninggalkan Hijir dan
penghuninya, kaum Tsamud habis binasa, ditimpa halilintar yang dahsyat
beriringan dengan gempa bumi yang mengerikan.
Kisah Nabi Saleh Dalam Al-Quran
Kisah Nabi Saleh diceritakan oleh 72 ayat dalam 11 surah
di antaranya surah Al-A'raaf, ayat 73 hingga 79, surah " Hud " ayat
61 sehingga ayat 68 dan surah " Al-Qamar " ayat 23 sehingga ayat 32.
Pelajaran Dari Kisah Nabi Saleh A.S.
Pengajaran yang menonjol yang dpt dipetik dari kisah Nabi
Saleh ini ialah bahwa dosa dan perbuatan mungkar yang dilakukan oleh sekelompok
kecil warga masyarakat dpt berakibat negatif yang membinasakan masyarakat itu
seluruhnya.
Lihatlah betapa kaum Tsamud menjadi binasa, hancur dan
bahkan tersapu bersih dari atas bumi karena dosa dan pelanggaran perintah Allah
yang dilakukan oleh beberapa gelintir orang pembunuh unta Nabi Saleh A.S.
Di sinilah letaknya hikmah perintah Allah agar kita
melakukan amar makruf nahi mungkar. Karena dengan melakukan tugas amar makruf
nahi mungkar yang menjadi fardu kifayah itu, setidak-tidaknya kalau tidak
berhasil mencegah kemungkaran yang terjadi di dalam masyarakat dan lindungan
kita ,kita telah membebaskan diri dari dosa menyetujui atau merestui perbuatan
mungkar itu
Bersikap pasif acuh tak acuh terhadap maksiat dan
kemungkaran yang berlaku di depan mata dapat diertikan sebagai persetujuan dan
penyekutuan terhadap perbuatan mungkar itu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar