Selasa, 07 Oktober 2014

ANOMALIA MENDEL



Penyimpangan Semu Hukum Mendel


Penyimpangan semu ini terjadi karena adanya 2 pasang gen atau lebih saling memengaruhi dalam memberikan fenotipe pada suatu individu disebut interaksi gen, yaitu: a. komplementer, b. kriptomeri, c. epistasis-hipostasis, dan d. polimeri.


a. Komplementer


Komplementer adalah peristiwa dua gen dominan saling memengaruhi atau melengkapi dalam mengekspresikan suatu sifat.


Soal:


Diketahui C (gen penumbuh bahan mentah pigmen), c (gen tidak mampu menumbuhkan bahan mentah pigmen), R (gen penumbuh enzim pigmentasi kulit), dan r (gen tidak mampu menumbuhkan enzim pigmentasi kulit). Jika disilangkan induk berwarna (CCRR) dengan tidak berwarna (ccrr), maka akan dihasilkan keturunan 100% berwarna. Tentukan rasio fenotif F2!


Penyelesaian:


P1 : CCRR (berwarna) >< ccrr (tak berwarna)


Gamet : CR cr


F1 : CcRr (berwarna) [ artinya: C dan R mempengaruhi warna


P2 : CcRr (berwarna) >< CcRr (tak berwarna)


Gamet : CR, Cr, cR, cr CR, Cr, cR, cr


F2 :









CR


Cr


cR


Cr



CR


CCRR (berwarna)


CCRr (berwarna)


CcRR (berwarna)


CCRr (berwarna)



Cr


CCRr (berwarna)


CCrr (tak berwarna)


CcRr (berwarna)


CCrr (tak berwarna)



cR


CcRR (berwarna)


CcRr (berwarna)


ccRR (tak berwarna)


CcRr (berwarna)



cr


CcRr (berwarna)


Ccrr (tak berwarna)


ccRr (tak berwarna)


Ccrr (tak berwarna)



Rasio F2: berwarna : tak berwarna = 9 : 7


b. Kriptomeri


Kriptomeri adalah peristiwa suatu faktor dominan yang baru tampak pengaruhnya apabila bertemu dengan faktor dominan lain yang bukan alelnya. Faktor dominan ini seolah-olah tersembunyi (kriptos),


Soal:


Diketahui gen A (ada pigmen antosianin), a (tidak ada pigmen antosianin), B (air sel bersifat basa), dan b (air sel tidak bersifat basa). Penyilangan Linaria maroccana berbunga merah (AAbb) dengan


Linaria maroccana berbunga putih (aaBB), menghasilkan 100% generasi (F1)-nya berbunga ungu. Tentukan rasio fenotif F2-nya?


Penyelesaian:


P1 : AAbb (merah) >< aaBB (putih)


Gamet : Ab aB


F1 : AaBb (Ungu) [ ada pigmen antosianin (A) dalam basa (B)


P2 : AaBb (ungu) >< AaBb (ungu)


Gamet : AB, Ab, aB, ab AB, Ab, aB, ab


F2 :








AB


Ab


aB


ab



AB


AABB (ungu)


AABb (ungu)


AaBB (ungu)


AaBb (ungu)



Ab


AABb (ungu)


AAbb (merah)


AaBb (ungu)


Aabb (merah)



aB


AaBB (ungu)


AaBb (ungu)


aaBB (putih)


aaBb (putih)



ab


AaBb (ungu)


Aabb (merah)


aaBb (putih)


Aabb (merah)



Rasio fenotif F2 = ungu : merah : putih = 9: 4 : 3














Soal:


Diketahui Ayam berpial rose/mawar (RRpp / Rrpp, Ayam berpial pea/biji (rrPP / rrPp), Ayam berpial walnut/sumpel (RRPP / RRPp / RrPP / RrPp), Ayam berpial single/bilah (rrpp). Jika ayam berpial/jengger rose homozigot disilangkan dengan ayam berpial biji homozigot, pada F1 dihasilkan jengger walnut (sumpel). Tentukan rasio fenotif F2-nya?


Penyelesaian:


P1 : RRpp (rose) >< rrPP (biji)


Gamet : Rp rP


F1 : RrPp (walnut) [ artinya: R dan P memunculkan walnut


P2 : RrPp (walnut) >< RrPp (walnut)


Gamet : RP, Rp, rP, rp RP, Rp, rP, rp


F2








RP


Rp


rP


rp



RP


RRPP (walnut)


RRPp (walnut)


RrPP (walnut)


RrPp (walnut)



Rp


RRPp (walnut)


RRpp (rose)


RrPp (walnut)


Rrpp (rose)



rP


RrPP (walnut)


RrPp (walnut)


rrPP (biji)


rrPp (biji)



rp


RrPp (walnut)


Rrpp (Rose)


rrPp (biji)


rrpp (bilah)



Rasio fenotif F2: walnut : rose : biji : bilah = 9 : 3 : 3 : 1


c. Epistasis dan Hipostasis


Epistasis-hipostasis adalah peristiwa dengan dua faktor yang bukan pasangan alelnya dapat memengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme. Namun, pengaruh faktor yang satu menutup ekspresi faktor lainnya.


Soal:


Pada penyilangan gandum berkulit biji hitam (HHkk) dengan gandum berkulit biji kuning (hhKK), ternyata 100% pada F1 berkulit biji hitam. Tentukan rasio fenotif F2-nya?


Penyelesaian:


P1 : HHkk (biji hitam) >< hhKK (biji kuning)


Gamet : Hk hK


F1 : HhKk (biji hitam) [artinya: H epistasis terhadap K / k


P2 : HhKk (biji hitam) >< HhKk (biji hitam)


Gamet : HK, Hk, hK, hk HK, Hk, hK, hk


F2 :








HK


Hk


hK


hk



HK


HHKK (biji hitam)


HHKk (biji hitam)


HhKK (biji hitam)


HhKk (biji hitam)



Hk


HHKk (biji hitam)


HHkk (biji hitam)


HhKk (biji hitam)


Hhkk (biji hitam)



hK


HhKK (biji hitam)


HhKk (biji hitam)


hhKK (biji kuning)


hhKk (biji kuning)



hk


HhKk (biji hitam)


Hhkk (biji hitam)


hhKk (biji kuning)


Hhkk (putih)



Rasio fenotif F2: hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1


Soal:


Pada tikus, warna bulu yang hitam dikendalikan oleh gen R dan C bersama-sama, sedangkan rr dan C menyebabkan warna krem. Jika ada gen cc, tikus itu menjadi albino. Perkawinan antara tikus hitam homozigot (RRCC) dan tikus albino (rrcc), menghasilkan F1 semua hitam. Tentukan fenotif F2!


Penyelesaian:


P1 : RRCC (hitam) >< rrcc (albino)


Gamet : RC rc


F1 : RrCc (hitam) [ artinya: R dan C membawa sifat hitam secara bersama


P2 : RrCc (hitam) >< RrCc (hitam)


Gamet: RC, Rc, rC, rc RC, Rc, rC, rc


F2 :








RC


Rc


rC


rc



RC


RRCC (hitam)


RRCc (hitam)


RrCC (hitam)


RrCc (hitam)



Rc


RRCc (hitam)


RRcc (albino)


RrCc (hitam)


Rrcc (albino)



rC


RrCC (hitam)


RrCc (hitam)


rrCC (krem)


rrCc (krem)



rc


RrCc (hitam)


Rrcc (albino)


rrCc (krem)


rrcc (albino)



Rasio fenotif F2: hitam : krem : albino = 9 : 3 : 4


d. Polimeri


Polimeri adalah peristiwa dengan beberapa sifat beda yang berdiri sendiri memengaruhi bagian yang sama dari suatu individu.


Soal:


Pada penyilangan antara gandum berbiji merah (M1M1M2M2) dan gandum berbiji putih (m1m1m2m2), dihasilkan F1 semua gandum berbiji merah. Tentukan rasio fenotif F2-nya!


Penyelesaian:


P1 : M1M1M2M2 (merah) >< m1m1m2m2 (putih)


Gamet : M1M2 m1m2


F1 : M1m1M2m2 (merah) [ artinya: M1 dan M2 memunculkan warna merah


P2 : M1m1M2m2 (merah) >< M1m1M2m2 (merah)


Gamet : M1M2, M1m2, m1M2, m1m2 M1M2, M1m2, m1M2, m1m2


F2








M1M2


M1m2


m1M2


m1m2



M1M2


M1M1M2M2 (merah)


M1M1M2m2 (merah)


M1m1M2M2 (merah)


M1m1M2m2 (merah)



M1m2


M1M1M2m2 (merah)


M1M1m2m2 (merah)


M1m1M2m2 (merah)


M1m1m2m2 (merah)



m1M2


M1m1M2M2 (merah)


M1m1M2m2 (merah)


m1m1M2M2 (merah)


m1m1M2m2 (merah)



m1m2


M1m1M2m2 (merah)


M1m1m2m2 (merah)


m1m1M2m2 (merah)


m1m1m2m2 (putih)



Rasio fenotif F2: Merah : putih = 15 : 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar