Ketika duduk santai menghilangkan penat habis kerja , tiba tiba terdengar lagu genre jawa dari hand phone anakku kok enak ....maka saya up load lah lagu ini agar semua mendengarkan enak...hehehe
Kalau bangsa Indonesia
tidak mau mencerdaskan diri maka terimalah nasib dipermainkan oleh bangsa lain.
Saya seorang awam politik,
bukan pengamat, bukan juga anggota partai manapun.
Saya hanya kebetulan
melihat begitu banyaknya hujatan yang menimpa Jokowi.
Saya seorang muslim dan
ingin menghimbau kepada sesama umat Islam Indonesia, buktikan dulu bahwa
prasangka burukmu terhadap Jokowi itu betul.
Laksanakan tabayyun,
sebelum memberikan suaramu kepada calon lain…
Kalau rekam jejak Jokowi
masih belum juga menyadarkanmu bahwa dia adalah calon yang terbaik, maka
bersiaplah mendapat pemimpin yang tidak memikirkanmu dan negara ini.
Jangan salahkan Amerika
atau negara manapun.
Kalau kalian memilih
pemimpin buruk, tidak ada Amerika pun negaramu akan ambruk sendiri… Tidak usah
berteori macam-macam, apakah waktu menjadi Walikota Solo dia bersama Amerika,
James Riadi dan lain-lain??
Pada para ustadz yang
mengatakan Jokowi merupakan ancaman untuk umat Islam…… Audzubillah min zalik.
Kenapa Anda menjadi
ustadz???
Untuk menjelekkan sesama
muslim???
Anda punya bukti???
Kemana saja anda selama ini
sewaktu Jokowi bekerja sebagai Gubernur DKI???
Bandingkan dengan gubernur
terdahulu, apa ada yang dalam waktu 2 tahun berhasil mencapai hasil sepadan
seperti dia?
Bangsa Indonesia yang
mencaci dan mencerca Jokowi, apakah sebelum ini ada yang berhasil membina
pemimpin sekaliber beliau?
Sekarang sudah disediakan,
tinggal memilih saja, malah dijelek-jelekkan entah untuk kepentingan siapa.
Ya dia sangat menghormati
Megawati…. tapi Anda mengira beliau bisa gampang saja disetir oleh Megawati???
Amati sendirilah, dan
berpijaklah ke bumi… Sedang sewaktu jadi presiden saja Megawati tidak bisa menyetir
orang, konon pula sebagai pembina partai.
Saya bukan lawan politik
atau pendukung Megawati. Saya juga tidak ikut partai manapun. Saya independent.
Megawati memang punya kelemahan-kelemahan, tetapi keputusannya memilih Jokowi
adalah keputusan terbaik untuk saat ini.
Lihatlah dengan hati dan
pikiran jernih, apa ada sekarang capres yang tidak “cacat rekam jejak”???
Jokowi dituduh meninggalkan
Jakarta sebelum masa jabatannya selesai. Kita tahu dia tidak melanggar
undang-undang, dan Indonesia perlu pemimpin seperti dia itu SEKARANG!!!
Kalau alasannya dia
“meninggalkan” Jakarta, Jakarta tidak akan terbengkalai.
Jika beliau jadi presiden,
Jakarta malah akan lebih baik lagi karena tidak ada lagi “pemerintah pusat”
atau menteri dll yang dengan bermacam alasan memperlambat pembangunan dan
perbaikan Jakarta.
Selain itu Ahok mampu
menjadi gubernur DKI menggantikan Jokowi, juga apa Anda kira Jokowi sebagai
presiden akan berhenti mengurus Jakarta???
Sekarang, berikan bukti dan
contoh konkrit mengenai tindakan Jokowi yang menyimpang dari undang–undang dan
dari cara memerintah yang baik.
Semua kejelekan Jokowi
adalah merupakan hasil “analisa” dari orang-orang yang tidak menyukainya. Hasil
pendapat orang lain, bukan tindakan pelanggaran nyata dari Jokowi.
Orang-orang ini ada yang
sangat “berpendidikan” dan ada juga tokoh masyarakat. Tapi umumnya hanya ingin
pendapatnya sendiri yang dibenarkan.
Saya risih dan malu melihat
cara Ridwan Saidi menunjukan rasa tidak sukanya terhadap Jokowi setelah
pencapresan.
Saya menganggap tindakannya
memalukan. Sungguh saya tidak tahu apa saja jasa Ridwan Saidi sampai dia merasa
punya hak berbicara kasar terhadap seorang partisipan sewaktu acara “Apa khabar
Indonesia” di TV1 yang notabene seorang wanita.
Katanya ia budayawan,
dimana nilai budaya yang dimiliki beliau??
Dia belum jadi pejabat
ataupun penguasa, tapi sudah bisa bertindak seperti itu. Kalau perasaannya
terusik, berlaku sopan saja sudah tidak mau. Seharusnya manusia seperti dia
dicopot saja sebutan “budayawan”-nya dan tidak lagi diundang di forum umum
karena tidak bisa menjaga tata cara dan etika berbicara.
Apa pernah anda melihat Jokowi berperilaku
seperti itu???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar