Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dan lain-lain.
1. Cahaya
Matahari
Sinar
matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar matahari menentukan suhu.
Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai
produsen untuk berfotosintesis. Cahaya matahari digunakan oleh hewan untuk
bergerak mencari makanan dan menghindari
marabahaya. Radiasi matahari dalam suatu lingkungan berasal dari dua sumber
utama.
Hewan dapat bertahan hidup dan berkembang pada suatu
lingkungan termal pada kemampu an ternak
itu sendiri dalam menggunakan mekanisme fisiologis dan tingkah laku secara
efisien untuk mempertahankan keseimbangan panas di antara tubuhnya dan
lingkungan.
2. Air
Sekitar 80-90
% tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Zat ini digunakan sebagai pelarut di
dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari
kekeringan. Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan,
air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji, bagi hewan
dan manusia air diperlukan untuk minum dan sarana hidup lain seperti
transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain
misalnya tanah dan batuan, air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk.
Tidak ada
makhluk hidup yang dapat bertahan hidup tanpa air. Tumbuhan yang hidup pada
daerah gurun seperti kaktus menyimpan cadangan air pada batangnya yang tebal
dan berlapiskan lilin untuk menghindari penguapan. Daun-daunnya pun berupa duri
untuk melindungi diri dari predator. Sebaliknya tumbuhan yang hidup di air
memiliki ruang-ruang udara pada tubuhnya agar dapat terapung atau melayang di
air. Dengan melayang atau terapung memungkinkan tumbuhan-tumbuhan ini
menggunakan energy dari cahaya matahari untuk melakukan proses fotosintesis.
Tumbuhan air memiliki daun yang lebar dan tipis serta stomata yang besar
sehingga memudahkan menguapkan air.
3. Suhu
Pada umumnya
mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 00C-400C.
Hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 00C- atau diatas 400C. Hewan berdarah panas mampu hidup pada
suhu dibawah titik beku karena memiliki bulu dan memiliki suhu tubuh yang
konstan (tetap). Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup.
Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar
dan biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius. Secara umum, temperatur
udara adalah faktor bioklimat tunggal yang penting dalam lingkunan fisik hewan . Supaya hewan dapat hidup nyaman dan
proses fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang
sesuai. Banyak species hewan membutuhkan
temperatur nyaman 13 – 18 0C
atau Temperature Humidity Index (THI) < 72. Keadaan pergerakan molekul
ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka akan mepercepat
proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya.
Selama musim
hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban tinggi
dibanding pada musim panas. Jumlah dan pola curah hujan adalah faktor penting
untuk produksi tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk suplai makanan bagi ternak.
Curah hujan bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan masalah
penyakit hewan serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan angin juga
dapat menjadi petunjuk orientasi perkandangan hewan
4. Tanah
Tanah
merupakan tempat dimana manusia tinggal dan berpijak. Manusia dapat
beraktifitas, membangun rumah, gedung, bahkan bercocok tanam. Tanah juga
ditempati oleh komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan yang melakukan
aktifitasnya setiap hari. Tanah merupakan substrat bagi tumbuhan untuk tumbuh,
tanah merupakan medium untuk pertumbuhan akar dan untuk menyerap air dan
unsure-unsure hara makanan. Tanah digunakan oleh berbagai makhluk hidup sebagai
tempat hidup baik dipermukaan tanah maupun di dalam tanah seperti cacing tanah
dan semut. Keadaan tanah pada setiap daerah berbeda-beda.
Perbedaan
tanah ini menyebabkan jenis tumbuhan yang hidup pun berbeda-beda pula. Tanah
berpasir tidak dapat menyimpan air, sehingga jenis tumbuhan yang hidup pada
daerah berpasir lebih sedikit. Tanah hitam kaya akan mineral sehingga jenis
tumbuhan yang hidup pada tanah hitam pun akan subur. Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang
disebabkan oleh iklim atau lumut, dan pembusukan bahan organik. Tanah memiliki
sifat, tekstur, dan kandungan garam mineral tertentu. Tanah yang subur sangat
diperlukan oleh organism untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan
tumbuh dengan baik pada tanah yang subur.
5. Udara
Udara di
atmosfer tersusun atas nitrogen (N2, 78 %), oksigen (O2, 21 %), karbon
dioksida (CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan penyusun
udara terbesar di atmosfer bumi.
Nitrogen
Unsur
nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk membentuk
protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak mampu
memamfaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung. Ada bakteri yang dapat
menangkap nitrogen bebas dari udara misalnya, bakteri rhizobium yang hidup
bersimbiosis diakar tanaman kacang, atau ganggang biru anabaena yang hidup
bersimbiosis dengan azolla (tumbuhan air). Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen
dalam bentuk nitrit atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari
nitrogen diudara yang terkena lecutan petir, secara alami tanah memperoleh
nitrit dan nitrat sehingga menjadi subur.
Oksigen dan
karbon dioksida
Okigen (O2)
merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan, misalnya karbohidrat
yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna mendapatkan energi.
Oksidasi tersebut sering disebut sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan
dihasilkan pula karbondioksida (CO2) dan air (H2O). baik tumbuhan maupun hewan
memerlukan oksigen dari udara bebas untuk pernapasannya dalam rangka
mendapatkan energi.
6. Keasaman
(PH)
Keasaman juga
berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk hidup memerlukan
lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak dapat hidup di
lingkungan yang terlalu asam atau basa. Sebagai contoh tanah di Kalimantan yang
umumnya bersifat asam memiliki keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan
didaerah lain yang tanahnya netral. Tanah di Kalimantan bersifat asam karena
tersusun atas gambut. Oleh karena itu sulit dijadikan areal pertanian jika
tidak diolah dan dinetralkan terlebih dahulu. Tanah yang bersifat asam dapat
dinetralkan dengan diberikan bubuk kapur. Tanah berhumus seringkali bersifat
asam. Tanah berkapur seringkali bersifat basa. Tanah bersifat basa dapat
dinetralkan dengan diberi bubuk belerang.
7. Topografi
Topografi
artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah. Topografi
berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah disuatu daerah.
Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh
keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan didaerah datar.
Organisme yang hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi
juga mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup.
8. Angin
Angin
berperan dalam menentukan kelembapan. Selain itu angin berperan membantu
penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan. Bebrapa serangga
hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh.
Kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena
penguapan. Beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di
tempat-tempat yang lembab. Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup
ditempat-tempat kering.
Kelembaban
adalah jumlah uap air dalam udara. Kelembaban udara penting, karena
mempengaruhi kecepatan kehilangan panas dari hewan.
9. Garis
Lintang
Garis lintang
yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang
secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme dipermukaan
bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa dan di antara dua benua,
memiliki curah hujan yang cukup tinggi, rata-rata 200-225 cm/tahun. Dengan
curah hujan yang tinggi dan merata, cahaya matahari sepanjang tahun, dan suhu
yang cukup hangat dengan suhu rata-rata 27 0 C, Indonesia memiliki keaneka
ragaman flora dan fauna yang tingggi.
Garis lintang
yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang
secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organism di permukaan
bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.
Jadi Abiotik bukan berarti mati dengan menyebutkan semua benda mati sebagai abiotik namun yang baik adalah selama lingkungan yang ada mendukung atau sebagai habitat dan nahkluk hidup (biotik) itu tetap hidup maka ia berhak disebut sebagai lingkungan OK Kursi kalau sebagi kursi ia digunakan untuk sarang semut atau lainnya dan itu sesuai ya udah tidak masalah m jadi benda yang disebut itu hanya sebagai habitat saja karena strukturnya memungkinkan OK
Jadi Abiotik bukan berarti mati dengan menyebutkan semua benda mati sebagai abiotik namun yang baik adalah selama lingkungan yang ada mendukung atau sebagai habitat dan nahkluk hidup (biotik) itu tetap hidup maka ia berhak disebut sebagai lingkungan OK Kursi kalau sebagi kursi ia digunakan untuk sarang semut atau lainnya dan itu sesuai ya udah tidak masalah m jadi benda yang disebut itu hanya sebagai habitat saja karena strukturnya memungkinkan OK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar