Sabtu, 05 Januari 2013

ABIOTIK


Faktor abiotik adalah faktor yang berasal dari alam semesta yang tidak hidup, misalnya udara, air, cahaya, dan lain-lain.

1.    Cahaya Matahari
Sinar matahari mempengaruhi sistem secara global, karena sinar matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis. Cahaya matahari digunakan oleh hewan untuk bergerak  mencari makanan dan menghindari marabahaya. Radiasi matahari dalam suatu lingkungan berasal dari dua sumber utama.
Hewan  dapat bertahan hidup dan berkembang pada suatu lingkungan termal  pada kemampu an ternak itu sendiri dalam menggunakan mekanisme fisiologis dan tingkah laku secara efisien untuk mempertahankan keseimbangan panas di antara tubuhnya dan lingkungan.

2.    Air
Sekitar 80-90 % tubuh mahkluk hidup tersusun atas air. Zat ini digunakan sebagai pelarut di dalam sitoplasma, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari kekeringan. Air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan dan penyebaran biji, bagi hewan dan manusia air diperlukan untuk minum dan sarana hidup lain seperti transportasi bagi manusia dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain misalnya tanah dan batuan, air digunakan sebagai pelarut dan pelapuk.
Tidak ada makhluk hidup yang dapat bertahan hidup tanpa air. Tumbuhan yang hidup pada daerah gurun seperti kaktus menyimpan cadangan air pada batangnya yang tebal dan berlapiskan lilin untuk menghindari penguapan. Daun-daunnya pun berupa duri untuk melindungi diri dari predator. Sebaliknya tumbuhan yang hidup di air memiliki ruang-ruang udara pada tubuhnya agar dapat terapung atau melayang di air. Dengan melayang atau terapung memungkinkan tumbuhan-tumbuhan ini menggunakan energy dari cahaya matahari untuk melakukan proses fotosintesis. Tumbuhan air memiliki daun yang lebar dan tipis serta stomata yang besar sehingga memudahkan menguapkan air.

3.    Suhu
Pada umumnya mahkluk hidup rata-rata dapat bertahan hidup hanya pada kisaran suhu 00C-400C. Hanya mahkluk hidup tertentu saja yang dapat hidup dibawah 00C- atau diatas 400C. Hewan berdarah panas mampu hidup pada suhu dibawah titik beku karena memiliki bulu dan memiliki suhu tubuh yang konstan (tetap). Suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Temperatur lingkungan adalah ukuran dari intensitas panas dalam unit standar dan biasanya diekspresikan dalam skala derajat celsius. Secara umum, temperatur udara adalah faktor bioklimat tunggal yang penting dalam lingkunan fisik  hewan . Supaya hewan dapat hidup nyaman dan proses fisiologi dapat berfungsi normal, dibutuhkan temperatur lingkungan yang sesuai. Banyak species hewan  membutuhkan temperatur nyaman 13 – 18 0C atau Temperature Humidity Index (THI) < 72. Keadaan pergerakan molekul ditentukan oleh temperatur atau suhu. Makin tinggi suhu, maka akan mepercepat proses kehilangan air dari tanaman dan sebaliknya.
Selama musim hujan, rata-rata temperatur udara lebih rendah, sedangkan kelembaban tinggi dibanding pada musim panas. Jumlah dan pola curah hujan adalah faktor penting untuk produksi tanaman dan dapat dimanfaatkan untuk suplai makanan bagi ternak. Curah hujan bersama temperatur dan kelembaban berhubungan dengan masalah penyakit hewan serta parasit internal dan eksternal. Curah hujan dan angin juga dapat menjadi petunjuk orientasi perkandangan hewan

4.    Tanah
Tanah merupakan tempat dimana manusia tinggal dan berpijak. Manusia dapat beraktifitas, membangun rumah, gedung, bahkan bercocok tanam. Tanah juga ditempati oleh komponen biotik seperti tumbuhan dan hewan yang melakukan aktifitasnya setiap hari. Tanah merupakan substrat bagi tumbuhan untuk tumbuh, tanah merupakan medium untuk pertumbuhan akar dan untuk menyerap air dan unsure-unsure hara makanan. Tanah digunakan oleh berbagai makhluk hidup sebagai tempat hidup baik dipermukaan tanah maupun di dalam tanah seperti cacing tanah dan semut. Keadaan tanah pada setiap daerah berbeda-beda.
Perbedaan tanah ini menyebabkan jenis tumbuhan yang hidup pun berbeda-beda pula. Tanah berpasir tidak dapat menyimpan air, sehingga jenis tumbuhan yang hidup pada daerah berpasir lebih sedikit. Tanah hitam kaya akan mineral sehingga jenis tumbuhan yang hidup pada tanah hitam pun akan subur.  Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau lumut, dan pembusukan bahan organik. Tanah memiliki sifat, tekstur, dan kandungan garam mineral tertentu. Tanah yang subur sangat diperlukan oleh organism untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan tumbuh dengan baik pada tanah yang subur.

5.    Udara
Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen (N2­­, 78 %), oksigen (O­2, 21 %), karbon dioksida (CO2,0,03 %), dan gas lainnya. Jadi gas nitrogen merupakan penyusun udara terbesar di atmosfer bumi.
Nitrogen
Unsur nitrogen merupakan gas yang diperlukan oleh mahkluk hidup untuk membentuk protein, dan persenyawaan lainnya. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak mampu memamfaatkan nitrogen yang ada di udara secara langsung. Ada bakteri yang dapat menangkap nitrogen bebas dari udara misalnya, bakteri rhizobium yang hidup bersimbiosis diakar tanaman kacang, atau ganggang biru anabaena yang hidup bersimbiosis dengan azolla (tumbuhan air). Tumbuhan lainnya memperoleh nitrogen dalam bentuk nitrit atau nitrat. Nitrit dan nitrat secara alami terbentuk dari nitrogen diudara yang terkena lecutan petir, secara alami tanah memperoleh nitrit dan nitrat sehingga menjadi subur.
Oksigen dan karbon dioksida
Okigen (O­2) merupakan gas pembakar dalam proses pernapasan. Makanan, misalnya karbohidrat yang ada di dalam sel, mengalami pembakaran (oksidasi) guna mendapatkan energi. Oksidasi tersebut sering disebut sebagai pernapasan sel. Dalam pernapasan dihasilkan pula karbondioksida (CO2) dan air (H2O). baik tumbuhan maupun hewan memerlukan oksigen dari udara bebas untuk pernapasannya dalam rangka mendapatkan energi.

6.    Keasaman (PH)
Keasaman juga berpengaruh terhadap mahkluk hidup. Biasanya mahkluk hidup memerlukan lingkungan yang memiliki PH netral. Mahkluk hidup tidak dapat hidup di lingkungan yang terlalu asam atau basa. Sebagai contoh tanah di Kalimantan yang umumnya bersifat asam memiliki keanekaragaman yang rendah dibandingkan dengan didaerah lain yang tanahnya netral. Tanah di Kalimantan bersifat asam karena tersusun atas gambut. Oleh karena itu sulit dijadikan areal pertanian jika tidak diolah dan dinetralkan terlebih dahulu. Tanah yang bersifat asam dapat dinetralkan dengan diberikan bubuk kapur. Tanah berhumus seringkali bersifat asam. Tanah berkapur seringkali bersifat basa. Tanah bersifat basa dapat dinetralkan dengan diberi bubuk belerang.

7.    Topografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah. Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaan tanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan didaerah datar. Organisme yang hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi juga mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup.

8.    Angin
Angin berperan dalam menentukan kelembapan. Selain itu angin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan spora dan biji tumbuhan. Bebrapa serangga hama tumbuhan dapat diterbangkan oleh angin ke tempat lain yang jauh. Kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena penguapan. Beberapa mikroorganisme seperti jamur dan bakteri hidup di tempat-tempat yang lembab. Mikroorganisme tersebut tidak dapat hidup ditempat-tempat kering.
Kelembaban adalah jumlah uap air dalam udara. Kelembaban udara penting, karena mempengaruhi kecepatan kehilangan panas dari hewan.

9.    Garis Lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme dipermukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja. Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa dan di antara dua benua, memiliki curah hujan yang cukup tinggi, rata-rata 200-225 cm/tahun. Dengan curah hujan yang tinggi dan merata, cahaya matahari sepanjang tahun, dan suhu yang cukup hangat dengan suhu rata-rata 27 ­­0 C, Indonesia memiliki keaneka ragaman flora dan fauna yang tingggi.
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tidak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organism di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

Jadi Abiotik bukan berarti mati dengan menyebutkan semua benda mati sebagai abiotik namun yang baik adalah selama lingkungan yang ada mendukung atau sebagai habitat dan nahkluk hidup (biotik) itu tetap hidup maka ia berhak disebut sebagai lingkungan OK Kursi kalau sebagi kursi ia digunakan untuk sarang semut atau lainnya dan itu sesuai ya udah tidak masalah m jadi benda yang disebut itu hanya sebagai habitat saja karena strukturnya memungkinkan OK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar