Sabtu, 28 November 2009

THERAPI CELL



Topic : Academic


Beberapa artikel mendatang di blog ABGNET ini akan banyak membahas mengenai teknologi stem cell. Agar pembaca lebih mudah memahaminya maka pada kesempatan kali ini disajikan terlebih dulu mengenai terapi sel. Tulisan ini dikutip dari buku ”Anti Aging Rahasia Awet Muda” karya dr. Edwin Djuanda, SpKK yang diterbitkan Balai Penerbitan FKUI Jakarta, 2004. Model penyajian buku ini dalam bentuk tanya jawab sebagai berikut :

Apa yang dimaksud dengan terapi sel?

Yang dimaksud dengan terapi sel adalah memasukkan sel atau komponennya ke dalam tubuh guna menggantikan sel-sel yang rusak.

Sejak kapan terapi sel ini dilakukan ?

Dimulai tahun 1931 di mana Dr. Paul Niehans dari Swiss mengobati seorang pasien wanita. Pasien tersebut terambil kelenjar gondoknya (paratiroid) secara tidak sengaja waktu pembedahan. Niehans mengambil kelenjar paratiroid sapi muda, dibuat suspensi dan disuntikkan pada pada pasien. Ternyata pasien sembuh dan dapat hidup normal sampai beberapa belas tahun kemudian dan meninggal pada usia 90 tahunan.

Sel-sel apa yang digunakan untuk terapi?

Saat ini yang paling banyak digunakan adalah sel domba muda yang masih berada dalam kandungan atau sel plasenta.

Mengapa dipilih domba?

Domba dianggap mudah diternakkan dan biasanya tidak ada penolakan dari tubuh manusia. Sel domba yang digunakan adalah domba yang sangat muda, dari populasi pilihan.

Bagaimana dengan plasenta?

Plasenta atau ari-ari adalah penghubung antara janin dengan dinding rahim ibu. Plasenta banyak mengandung bahan makanan karena semua makanan untuk janin harus melewati plasenta .Plasenta juga penuh dengan sel-sel muda.

Bagaimana cara pemberian plasenta?

Plasenta umumnya diberikan dalam bentuk suntikan atau kapsul.

Plasenta apa yang digunakan?

Walaupun banyak yang mengatakan menggunakan bahan dasar plasenta biri-biri, namun banyak juga yang menggunakan plasenta manusia, karena memang dibuang setelah bayi lahir.

Apakah terapi sel efektif?

Untuk kasus-kasus tertentu efektif, karena untuk meremajakan sel tubuh kita, selain memerlukan hormon yang cukup, kita juga memerlukan bahan-bahan pembuat sel.

Apa kekurangan terapi sel?

Umumnya efek positifnya tidak bertahan seterusnya, secara berkala, misalnya 6 bulan – 1 tahun harus dilakukan terapi ulangan. Selain itu biayanya juga mahal.

Apa bahayanya terapi sel?

Terapi sel hewan memang bisa memicu reaksi penolakan oleh tubuh. Ini yang menyebabkan terapi sel masih dilarang di Amerika Serikat dan Kanada. Akan tetapi dengan kemajuan bioteknologi, proses pemurnian terapi sel sudah sangat maju sehingga hampir tidak pernah menimbulkan reaksi alergi.

Bagaimana masa depan terapi sel?

Terapi sel akan tetap diperlukan. Contoh yang paling mudah adalah transfusi darah merupakan terapi sel yang ”life saver”.Penggunaan plasenta manusia (bukan hewan) jelas akan sangat mengurangi reaksi penolakan tubuh. Di masa mendatang kemungkinan akan digunakan ”stem cell” manusia yang diperbanyak secara rekombinan.

Apa yang dimaksud dengan ”stem cell”?

Sel Stem adalah sel yang pluripotensial, artinya belum berdiferensiasi menjadi organ. Jadi suatu sel stem adalah primordial, bentuk paling awal dari setiap sel tubuh manusia. Dalam perkembangannya, sel stem akan menyesuaikan diri menjadi sel yang memang dibutuhkan tubuh, misalnya berubah menjadi sel liver, sel jantung, sel paru-paru, sel otak, sel kulit dan sebagainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar