1.Teori Sel Robert Hooke (1635-1703)
Robert hooke adalah seorang polymath Inggris yang
memainkan peranan penting dalam revolusi ilmiah, melalui kerja eksperimen dan
teoretis.
Dia Dilahirkan di Freshwater di Pulau Wight, Hooke
menerima pendidikan awal di Sekolah Westminster. Pada 1653, Hooke mendapatkan
tempat di Christ Church, Oxford. Di sana ia bertemu dengan Robert Boyle, dan
mendapat pekerjaan sebagai asistennya.
Sejarah Penemuan Sel - Pada tahun 1665 yaitu pada umur 30
tahun , Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber
menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi
dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang ruang kosong
tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke
merupakan sel-sel gabus yang telah mati. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuwan
berlomba untuk mengetahui lebih banyak tentang sel.
2. Teori Sel Antony van Leeuwenhoek (1632–1723)
Antony van Leeuwenhoek atau Antonie Philips van
Leeuwenhoek adalah ilmuwan Belanda yang berasal dari Delft. Ia disebut sebagai
"Bapak Biologi", dan dianggap sebagai mikrobiolog pertama. Ia
terlahir sebagai putra pembuat keranjang. Ia terkenal atas pengembangan
mikroskop dan
kontrobusinya terhadap didirikannya mikrobiologi. Ia
adalah orang pertama yang mengamati dan mendeskripsikan organisme bersel satu.
Leeuwenhoek merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu
digunakan untuk mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang
bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut bakteri. Antonie van
Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang menemukan sel hidup.
3.Teory Sel Robert Brown (1773-1858)
Robert brown (21 Desember 1773 – 10 Juni 1858) adalah
botanis Skotlandia yang memberikan sumbangan penting terhadap botani melalui
penemuan inti sel dan aliran sitoplasma. peningkatan pada desain lensa terjadi
dan membawa sel menjadi lebih dapat terfokus diamati. Robert Brown, mengamati
adanya titik buran
yang selalu ada pada sel telur, sel polen atau serbuk
sari, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh.
Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman
anggrek dan melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian
diberi nama inti sel
atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti
sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting,
yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi dalam sel.
4. Teori Sel Matthias Schleiden (1804-1881)
Schleiden seorang (5 April 1804 - 23 Juni 1881) adalah
seorang ahli botani Jerman dan pendiri teori sel, bersama dengan Theodor
Schwann dan Rudolf Virchow.
Schleiden lahir di Hamburg dan didik di Heideberg
sebiagai botani.
Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan.
Setelah
mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel
yang tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari
tumbuhan adalah sel.
Selain itu dia juga berpendapat bahwa nukleus dan
perkembangan sel erat hubungannya. Berdasarkan hasil penelitiannya, Schleiden
menyimpulkan bahwa masing-masing sel tanaman mengarah ke suatu kehidupan ganda,
satu tergantung pada kehidupannya sendiri dan yang lain sebagai bagian integral
tanaman.
5. Teori Sel Theodor Schwann (1810-1882)
Schwann adalah seorang ahli fisiologi dan ahli zoologi
Jerman. Banyak kontribusi untuk biologi mencakup pengembangan teori sel,
penemuan sel Schwann dalam sistem saraf perifer, penemuan dan studi pepsin,
penemuan sifat organik ragi, dan penemuan metabolisme panjang.
Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata
dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari
banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan
adalah sel. Dari penelitian tersebut dia menyimpulkan bahwa sel merupakan unit
terkecil penyusun makhluk hidup.
6. Teori Sel Max Schultze (1825-1874)
Schultze lahir di Freiburg di Breisgau (Baden). Ia
belajar kedokteran di Greifswald dan Berlin, dan diangkat sebagai profesor luar
biasa di Halle pada 1854 dan lima tahun kemudian profesor biasa anatomi dan
histologi dan direktur Institut Anatomi di Bonn. Ia meninggal di Bonn pada 16
Januari 1874. Dia adalah kakak dari dokter
kandungan Bernhard Sigmund Schultze (1827-1919). Schultze
menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma
bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting sel
sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan.Protoplasma juga
merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi
tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel merupakan unit hereditas.
7. Teori Sel Rudolf Virchow (1821–1902)
Virchow adalah seorang dokter, patologis, sejarahwan,
ahli biologi, dan politikus Jerman. Virchow mempelajari ilmu kedokteran di
Berlin pada akademi militer Prussia. Ia lulus pada 1843 dan menjadi profesor
pada 1847. Dengan alasan politis, ia pindah ke Würzburg dua tahun kemudian, dan
bekerja dalam bidang anatomi. Ia kembali ke Berlin pada 1856.
Virchow dikenal dengan berbagai penemuannya. Ia adalah
orang pertama yang mengenal leukemia dan amat dikenal dengan hukumnya: Omnis
cellula e cellula ("setiap sel berasal dari sel lainnya") yang ia
kemukakan pada 1855. Hukum ini berdasarkan penemuannya bahwa bukan seluruh
organisme, melainkan kelompok sel tertentu yang dalam keadaan tak sehat.
Selain itu Rudolf Virchow mengemukakan sel sebagai unit
pertumbuhan terkecil makhluk hidup. Sel sebagai penyusun terkecil makhluk hidup
selain menjalankan suatu fungsi kehidupan juga mengalami pertumbuhan. sel dapat
mengalami perpanjangan ukuran maupun perbesaran volume sel.
8. Teori Sel Johanes Purkinye (1787–1869)
Johanes adalah seorang ahli anatomi dan ahli faal
(fisiologi) berkebangsaan Ceko. Johanes dilahirkan di Libochovice, Bohemia.
Pada 1819 ia selesai mengenyam pendidikan kedokteran di Universitas Praha. Di
universitas ini kelak ia ditunjuk menjadi profesor ilmu faal setelah
menyelesaikan disertasi doktoralnya.
Penemuannya yang sangat terkenal adalah sel Purkinje,
sebuah sel saraf besar yang memiliki banyak cabang dendrit. Sel ini dapat
ditemukan di otak kecil. Selain itu dia adalah orang pertama yang mengajukan
istilah protoplasma untuk menamai bahan embrional sel telur.
9. Teori Sel Felix Dujardin (1802-1860)
adalah seorang ahli biologi Perancis lahir di Tours. Ia
diingat untuk penelitian tentang protozoa dan invertebrata lainnya.
Pada tahun 1840 ia diangkat sebagai profesor geologi dan
mineralogi di Universitas Toulouse, dan selama tahun berikutnya adalah seorang
profesor zoologi dan botani di
Rennes. Kemudian dalam karirnya ia menjadi anggota
Académie des Prancis ilmu. Mengenai latar belakang pendidikan.
Dujardin dikenal karena karyanya dengan kehidupan
binatang mikroskopis, dan pada tahun 1834 mengusulkan bahwa kelompok baru
organisme bersel satu disebut Rhizopoda; berarti "akar-kaki". Nama
itu kemudian diubah menjadi Protozoa. Selain itu Dalam Foraminifera, ternyata
dia menemukan sebuah kehidupan formless substansi yang dinamakannya
"sarcode"; yang kemudian diganti oleh protoplasma oleh Hugo von Mohl,
protoplasma itulah yang dia anggap bagian terpenting dalam sel.
10. Teori Sel Henri Dutrochet (1776-1847)
Rene Joachim Henri Dutrochet (November 14, 1776 - 4
Februari 1847) adalah seorang dokter ahli botani, Perancis dan fisiologi.
Dutrochet lahir di Poitou. Pada 1799 ia memasuki laut
militer di Rochefort, tapi segera meninggalkannya untuk bergabung dengan
tentara
Vendean. Pada 1802 ia mulai studi kedokteran di Paris,
dan ia kemudian ditunjuk dokter kepala rumah sakit di Burgos. Henri
Dutrochetmembuat hubungan antara sel-sel tumbuhan dan sel hewan eksplisit, dan
dia mengusulkan bahwa sel bukan hanya unit struktural tetapi juga fisiologis.
Henri Dutrochet juga mengemukakan Seluruh jaringan organik adalah sel bulat
kecil yang disatukan oleh kekuatan adesif sedarhana. Dengan demikian, jaringan
adalah kumpulan sel yang mengalami modifikasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar